©Sistem Manajemen Multi Perusahaan

Apa itu “ISO"

Twitter Follow
Ditulis Oleh: Alfians Increms Juni, 2019
Aplikasi: Perkebunan - Pertambangan - HTI - HPH Sistem Integrasi

Apa itu “ISO 9000”?

Secara kata makna dari ISO 9000 itu sendiri seperti dibawah ini :

ISO 9000 adalah suatu standar sistem manajemen mutu yang dikeluarkan oleh organisasi internasional THE INTERNATIONAL ORGANSIZATION FOR STANDARDIZATION. ISO diambil dari kata “isos” (bahasa Yunani) yang artinya sama atau sepadan. Oleh karena itu disebut juga standar.

Apa itu “ISO 9001”?
ISO yang mempersyaratkan instansi yang memiliki sistem manajemen yang terdokumentasi. Terdokumentasi maksudnya tertulis dalam media kertas atau komputer yang memenuhi persyaratan ISO 9001.
Dokumen Mutu
-> Kebijakan Mutu & Sasaran Mutu
-> Pedoman Mutu
-> Prosedur Mutu
-> Petunjuk Kerja
-> Dokumen Pendukung
-> Rencana Mutu

Persyaratan SMM (Standar Manajemen Mutu)
a. Sistem Manajemen Mutu
b. Tanggungjawab Manajemen
c. Manajemen Sumber Daya
d. Realisasi Produk
e. Pengukuran, Analisis, Perbaikan

8 Prinsip Manajemen Mutu

Klausul SMM ISO 9001:2000
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu
5. Tanggungjawab Manajemen
6. Pengelolaan Sumber Daya
7. Realisasi Produk
8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan

Tabel INTERPRESTASI KLAUSUL

NOMOR ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
1.0 Ruang Lingkup  
1.1

Umum

Tersedia bagi organisasi yang ingin :
a. Menunjukan kesesuaian produk dengan persyaratan pelanggan dan peraturan relevan
b. Mencapai kepuasan pelanggan secara efektif, dengan perbaikan berkesinambungan.

Secara umum point a dan b bisa dijelaskan :
-> Bukti kontraktual adanya sertifikasi dari lembaga sertifikasi.
-> Bukti non kontraktual adanya penerapan sistem manajemen mutu secara konsisten, tergambar dari meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan
1.2 Penerapan
a. Bersifat generik standard, bisa untuk semua jenis, ukuran dan tipe produk organisasi
b. Ada pengeculian penerapan untuk klausul 7, karena sifat aktivitas organisasi

-> Jika ada pengecualian penerapan klausul 7, dapat dinyatakan pada dokumen manual mutu

 

2.0 Acuan Normatif  
3.0 Istilah dan Defenisi  
4.0 Sistem Manajemen Mutu (SMM)  
4.1 Persyaratan Umum
a. Menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, dan memelihara SMM
b. Meningkatkan efektivitas & efisiensi sistem secara berkesinambungan sesuai persyaratan SMM
c. Mengidentifikasi proses diperlukan dalam penerapan sistem
d. Menentukan urutan interaksi antar proses
e. Menentukan kriteria dan metode operasi
f. Memastikan sumberdaya dan informasi tersedia
g. Memantau, mengukur, menganalisa proses
h. Menerapkan tindakan untuk mencapai hasil yang direncanakan, dengan perbaikan berkelanjutan

-> Secara detil akan dipenuhi pada tiap-tiap klausul persyaratan manajemen
-> Khusus point c dan d, dipenuhi dengan menetapkan “Proses Bisnis Organisasi” (company bussiness map)
-> Proses bisnis ini biasa dalam wujud diagram alir (flowchart) yang menggambarkan hubungan antar aktivitas organisasi sesuai lingkup struktur organisasi

 

 

 

4.2 Persyaratan Dokumentasi  
4.2.1

Umum (dokumentasi terdiri dari) :
a. Kebijakan dan Sasaran mutu
b. Pedoman Mutu
c. Prosedur tertulis yang diminta standar
d. Dokumen untuk menjamin efektivitas perencanaan, pengoperasian dan pengendalian proses
e. Rekaman yang diperlukan standard ini

 

 

Organisasi/perusahaan harus memiliki atau
dapat menunjukan :
-> Dokumen Manual Mutu
-> Dokumen Prosedur (minimal 6 prosedur yang diwajibkan standard), terkait elemen 4.2.3, 4.2.4, 8.2.2, 8.3, 8.5.2, dan 8.5.3
-> Dokumen lain yang diperlukan (Prosedur, SOP / WI, standard parameter, dll) sesuai persyaratan pelanggan atau dari proses bisnis organisasi.
-> Dapat diintegrasikan dengan dokumen sistem lain


4.2.2

Pedoman Mutu
Harus ditetapkan pada pedoman mutu :
a. Ruang lingkup sistem manajemen mutu
b. Termasuk pertimbangan untuk pengecualian
c. Prosedur yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu, dan acuannya
d. Gambaran interaksi antar proses dalam SMM

Isi Manual Mutu / Pedoman mutu minimal
ada informasi :
-> Pernyataan ruang lingkup penerapan sistem/ lingkup sertifikasi
-> Ada informasi klausul 7 yang dikecualikan
-> Ada informasi bisnis proses
-> Ada informasi keterkaitan klausul dengan dokumen yang digunakan dalam penerapan sistem (minimal acuan silang)

4.2.3

Pengendalian Dokumen

Prosedur pengendalian dokumen harus ditetapkan, mencakup :
a. Pengesahan dokumen sebelum diterbitkan
b. Pemutakhiran dokumen dan pengesahan kembali
c. Menjamin dokumen status revisi terkini, versi terakhir telah tersedia
d. Menjamin dokumen mudah diidentifikasi, dan dipahami
e. Dokumen eksternal teridentifikasi dan dikendalikan
f. Mencegah penggunaan dokumen kadaluwarsa, ada initial dokumen kadaluwarsa yang disimpan


Organisasi harus memiliki atau dapat
menunjukan Prosedur Pengendalian
Dokumen
Isi prosedur minimal memiliki mekanisme atau pengaturan terkait point a s/d f
-> Ada bukti rekaman master list seluruh dokumen yang digunakan dalam penerapan sistem
-> Ada bukti rekaman distribusi dokumen, dan status update dokumen (riwayat revisi dokumen)
-> Pada setiap dokumen sesuai master list ada bukti / initial dokumen sah, update
-> Pada setiap lokasi/ bagian kegiatan tersedia dokumen sesuai daftar distribusi
-> Dokumen kadaluarsa ada perlakukan yang memastikan tidak digunakan

4.2.4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengendalian Catatan (Arsip)

Harus ditetapkan Prosedur Pengendalian
Rekaman :
-> Identifikasi status rekaman
-> Penyimpanan, perlindungan, penelusuran.
-> Masa penyimpanan dan pengesahan rekaman/data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Organisasi harus memiliki atau dapat
menunjukan Prosedur Pengendalian
Dokumen
Isi prosedur minimal memiliki mekanisme atau pengaturan terkait point a s/d f
-> Ada bukti rekaman master list seluruh dokumen yang digunakan dalam penerapan sistem
-> Ada bukti rekaman distribusi dokumen, dan status update dokumen (riwayat revisi dokumen)
-> Pada setiap dokumen sesuai master list ada bukti / initial dokumen sah, update
-> Pada setiap lokasi/ bagian kegiatan tersedia dokumen sesuai daftar distribusi
-> Dokumen kadaluarsa ada perlakukan yang memastikan tidak digunakan

-> Organisasi harus memiliki atau dapat menunjukan prosedur pengendalian rekaman
-> Isi prosedur minimal mengatur point a dan b
-> Bukti master list rekaman harus tersedia
-> Rekaman minimal harus tersedia sesuai yang dipersyaratkan standard yaitu : terkait klausul 5.4.1, 5.6.1, 6.2.2, 7.2.2, 7.3.2, 7.3.4, 7.3.5, 7.3.6, 7.3.7, 7.4.1, 7.5.2, 7.5.3, 7.5.4, 7.6, 8.2.2, 8.2.4, 8.3, 8.5.2, 8.5.4.
-> Rekaman harus tersedia pada lokasi/ bagian aktivitas yang terkait sesuai persyaratan (kertas atau filie elektronik)
-> Rekaman tidak sah harus teridentifikasi atau dipisahkan

5.0 Tanggungjawab Manajemen Secara lengkap persyaratan ini dipenuhi pada klausul 5.2 s/d 5.6.3
5.1

Komitmen Manajemen

Manajemen puncak harus dapat menyediakan bukti pengembangan,
penerapan, dan peningkatan efektivitas SMM secara berkelanjutan, dengan cara :
a. Mengkomunikasikan pentingnya persyaratan pelanggan & peraturan
b. Menetapkan kebijakan mutu
c. Menjamin sasaran mutu ditetapkan
d. Melaksanakan tinjauan manajemen
e. Menjamin ketersediaan sumberdaya

 
5.2

Fokus pada Pelanggan

Manajemen puncak harus menjamin persyaratan pelanggan ditetapkan dan
dipenuhi untuk mencapai peningkatan
kepuasan pelanggan, sesuai :
a. Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan Produk
b. Klausul 8.2.1 Kepuasan Pelanggan

Secara lengkap untuk memenuhi klausul ini
sesuai pemenuhan klausul 7.2.1 dan 8.2.1

 

 


5.3

Kebijakan Mutu
Manajemen puncak menjamin kebijakan mutu ditetapkan :
a. Sesuai dengan tujuan organisasi
b. Komitmen untuk memenuhi persyaratan dan meningkatkan efektivitas SMM secara berkesinambungan
c. Menyediakan kerangka kerja bagi penetapan dan pengkajian sasaran mutu
d. Dikomunikasikan dan dapat dipahami dalam organisasi
f. Ditinjau untuk kelayakannya secara berkelanjutan

 


Organisasi/perusahaan harus memiliki atau
dapat menunjukkan kebijakan mutu secara
tertulis

  • Isi kebijakan mutu minimal ada pernyataan untuk memenuhi persyaratan pelanggan
  • Perbaikan mutu secara berkelanjutan

Kebijakan mutu hendaknya menjadi
dasar/acuan menetapkan tujuan mutu

Kebijakan ini harus dikomunikasikan, dan

dipahami oleh semua karyawan perusahaan
5.4 Perencanaan  
5.4.1

Tujuan Mutu

Pimpinan puncak harus menjamin tujuan mutu :
a. Untuk memenuhi persyaratan pelanggan
b. Ditetapkan pada fungsi dan tingkatan yang relevan dalam organisasi
c. Terukur (ada kuantifikasi)
d. Konsisten dengan kebijakan mutu

-> Organisasi / perusahaan harus memiliki tujuan sasaran mutu pada setiap bagian yang terkait dengan persyaratan pelanggan/klaim pelanggan (khususnya eksternal pelanggan)
-> Tujuan mutu dapat dijelaskan terkait dengan kebijakan mutu
-> Bukti rekaman sasaran mutu harus teridentifikasi (ada data) terkait kinerja perusahaan
-> Sasaran mutu dapat ditunjukan telah dicapai, sesuai tata waktu yang ditetapkan, dan ada bukti rekaman/data pendukung pencapaiannya.
5.4.2

Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
a. Perencanaan SMM untuk memenuhi persyaratan (4.1) dan tujuan mutu
b. Terjaganya integrasi antara SMM, jika SMM telah direncanakan dan diterapkan



 
5.5 Tanggungjawab dan Wewenang  
5.5.1

Tanggungjawab dan Wewenang
Manajemen puncak harus menetapkan dan mengkomunikasikan tanggungjawab dan wewenang dalam organisasi


-> Perusahaan harus dapat menunjukan struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi yang ada
-> Sesuai struktur organisasi harus dapat ditunjukan uraian tugas, khususnya yang terkait dengan pengelolaan SMM
5.5.2 Wakil Manajemen
Manajemen puncak harus menunjuk Wakil Manajemen (Management Representative/ MR) dengan tanggungjawab dan wewenang:
a. Menjamin proses yang dibutuhkan dalam SMM, telah ditetapkan, diterapkan, dipelihara
b. Melaporkan kinerja SMM dan kebutuhan perbaikan kepada manejemen puncak
c. Menjamin peningkatan kesadaran terhadap persyaratan pelanggan.

Terkait dengan pengelolaan SMM
-> Tersedia secara jelas uraian tugas Wakil Manajemen, minimal sesuai klausul 5.5.2 point a, b, c
-> Perusahaan harus dapat menunjukan personal yang ditunjuk menjadi Wakil Manajemen, dan bukti tertulis penunjukkannya
-> Tersedia bukti laporan komunikasi Wakil Manajemen dengan pimpinan puncak organisasi


5.5.3

Komunikasi Internal
Manajemen puncak harus menetapkan :
Saluran/media komunikasi yang sesuai
untuk menjamin efektifitas sistem manajemen mutu


-> Manajemen puncak harus dapat menunjukan informasi/rekaman dan aktivitas fisik adanya komunikasi internal
-> Bukti rekaman seperti presensi rapat, agenda dan resume meeting, dll (khususnya terkait mutu)
-> Bukti fisik seperti adanya tersedia media komunikasi internal (telepon, fax, email, buletin, ruang meeting)
5.6 Tinjauan Manajemen  
5.6.1

Umum

Manajemen puncak harus melakukan Tinjauan thd SMM pada interval waktu yang direncanakan, guna memastikan kesesuaian, kecukupan, dan efektivitasnya
Tinjauan manajemen mencakup :
a. Menilai peluang peningkatan
b. Menilai kebutuhan perubahan SMM, mencakup kebijakan dan tujuan mutu
c. Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara

-> Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti rekaman/data yang menunjukkan bukti komunikasi dengan manajemen puncak secara periodik (bulanan, triwulan, tahunan, dll).
-> Wujud komunikasi bisa berupa laporan dan tanggapan secara tertulis, atau dalam meeting/rapat
-> Agenda komunikasi secara periodik seharusnya mencakup point a, b, c

Catatan : jika klausul ini dipenuhi dalam prosedur, maka mekanisme tinjauan manajemen secara periodik dan agenda
sesuai point a, b, c tersebut harus ditulis.

5.6.2 Input Tinjauan Manajemen
-> Hasil Audit
-> Umpan-balik (feedback) pelanggan
-> Kinerja proses dan kesesuaian produk
-> Status tindakan koreksi dan pencegahan
-> Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
-> Perubahan yang berpengaruh terhadap SMM
-> Rekomendasi untuk peningkatan

-> Topik komunikasi atau agenda rapat tinjauan menejemen seharusnya membahas masalah sesuai point a s/d g klausul 5.6.2
-> Hasil komunikasi atau rekaman/ rekomendasi
-> Rapat tinjauan menejemen seharusnya menetapkan masalah sesuai point a, b, c klausul 5.6.3

Catatan : jika klausul ini dipenuhi dalam Prosedur, maka mekanisme tinjauan manajemen harus mengatur input dan output tinjauan menejemen


5.6.3

Output Tinjauan Manajemen
Keputusan atau tindakan yg berkenaan dgn :
a. Peningkatan efektifitas SMM dan prosesnya
b. Peningkatan produk berkaitan persyaratan pelanggan
c. Kebutuhan sumber daya


6.1

Ketersediaan Sumber Daya
Organisasi harus menentukan dan
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan koreksi dan pencegahan
a. untuk menerapkan dan memelihara SMM dan terus menerus mengembangkan keefektifannya

b. untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi persyaratan pelanggan.

-> Membuat dan menerapkan rencana pengembangan sumber daya berdasarkan visi
-> Peningkatan komitmen dan peningkatan keterlibatan karyawan
-> Dipertimbangkan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan dampak sumber daya terhadap lingkungan.

-> Sumber Daya berupa: karyawan, lingkungan kerja, infomrasi, pemasok dan rekanan, sumber daya alam, sumber daya keuangan.

6.2 Sumberdaya Manusia  
6.2.1

Umum
Personal yang melaksanakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap mutu produk harus kompeten, berdasarkan Pendidikan, Pelatihan, Keahlian, dan Pengalaman.

 

 

-> Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti kompetensi karyawan yang terkait mutu, seperti rekaman/data karyawan yang menginformasikan pendidikan, ketrampilan dan pelatihan
-> Perusahaan harus dapat menunjukan :
• Rekaman hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan atau rencana pelatihan
• Rekaman hasil pelatihan (seperti agenda pelatihan, modul pelatihan, presensi pelatihan, hasil evaluasi pelatihan dan sertifikat pelatihan)
6.2.2 Kompetensi, Kesadaran dan Training
a. Menetapkan kompetensi yang diperlukan
b. Menyediakan pelatihan /sejenisnya
c. Mengevaluasi efektifitas pelatihan
d. Menjamin setiap personal memahami akan pentingnya aktivitas yang dilakukan
e. Menjamin setiap personal memahami perannya untuk pencapaian sasaran mutu
f. Memelihara rekaman pendidikan, pelatihan, keahlian & pengalaman
6.3 Infrastruktur/Prasarana
Organisasi harus menentukan, menyediakan
dan memelihara prasarana yang dibutuhkan
untuk mencapai kesesuaian thd persyaratan
produk, dapat meliputi :
a. Gedung, ruang kerja, utilitas
b. Peralatan/perlengkapan untuk
c. Terlaksananya proses (soft & hardware)
d. Layanan pembantu: transportasi atau komunikasi
  • Perusahaan harus dapat menunjukan bukti / rekaman, atau secara fisik memiliki sarana/prasarana pendukung aktivitas
  • Bukti rekaman, seperti daftar aset perusahaan, rencana pemeliharaan aset, rekaman hasil pemeliharaan sarana/ prasarana, termasuk perangkat lunak (prog komputer, file elektronik/multimedia).
  • Perusahaan harus dapat menunjukan rekaman, kondisi fisik dan perangkat yang mendukung aktifitas bekerja sesuai persyaratan mutu
6.4

Lingkungan Kerja
Organisasi harus menentukan & mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk



-> Rekaman seperti daftar perangkat, rekaman hasil pemeliharaan sarana lingkungan kerja, dll
-> Kondisi fisik seperti lingkungan bersih, tertata, suhu dan penerangan sesuai yang sesuai, dll
-> Tersedia perangkat alat pelindung diri (helm, safety shoes, sarung tangan, masker, dll)
7.0 Realisasi Produk  
7.1 Perencanaan Realisasi Produk
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang
dibutuhkan untuk realisasi produk Rencana harus konsisten dengan
persyaratan dari klausul 4.1 dan 7.3 Rencana Realisasi produk harus menetapkan :
a. Tujuan dan persyaratan mutu produk
b. Kebutuhan proses, dokumen, dan sumberdaya spesifik bagi produk
c. Persyaratan verifikasi, pengesahan, monitoring, pengujian, serta kriteria keberterimaan produk
d. Bukti rekaman realisasi produk telah memenuhi persyaratan
-> Perusahaan harus dapat menunjukan rekaman rencana produk / hasil aktifitas organisasi
-> Rencana realisasi produk dapat dibuat tiap bagian dan atau sesuai bisnis proses perusahaan
-> Pembuatan rencana realisasi produk harus relevan dengan point a s/d d
-> Tersedia bukti rekaman realisasi produk yang telah diterima oleh pelanggan
-> Secara lengkap dapat dipenuhi sesuai klausul 7.3 jika perusahaan menerapkan desain dan pengembangan produk.
-> Perusahaan/organisasi harus dapat menunjukan persyaratan yang terkait mutu produk
7.2 Proses Berhubungan dengan Pelanggan
 
7.2.1

Penentuan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk
Organisasi harus menetapkan :

a. Persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan, termasuk aktivitas pengiriman dan setelahnya
b. Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan, namun diperlukan untuk persyaratan produk (jika ada) Persyaratan/perundangan yang berhubungan dengan produk
c. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh organisasi

 


-> Bukti persyaratan pelanggan, seperti : Daftar persyaratan yang ditetapkan pelanggan (kontrak, SOP pelanggan, peta rencana, gambar teknis, dll)
-> Persyaratan internal, seperti standard parameter internal, KPI, SOP, dll
-> Persyaratan pemerintah, seperti UU, PP, Kepres, dll, yang terkait masalah mutu.
-> Perusahaan harus dapat menunjukan bukti informasi persyaratan produk yang menjadi acuan dalam realisasi produk (misal kontrak, limit sample, gambar teknis, standard parameter) yang telah ditetapkan
-> Tersedia rekaman daftar persyaratan yang dipenuhi
-> Tersedia bukti informasi, apabila terjadi perubahan persyaratan (seperti adendum kontrak, BAP koreksi gambar teknis, dll)
-> Bukti rekaman kompetensi pendukung yang terkait persyaratan kontrak, misal CV tenaga ahli, sertifikat kompetensi yang mengerjakan kontrak
7.2.2

Tinjauan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk
Organisasi harus meninjau persyaratan
produk, sebelum menyatakan sanggup
untuk mensuplai produk kepada pelanggan.

Memastikan bahwa :
a. Persyaratan produk telah ditetapkan
b. Adanya perbedaan persyaratan pada kontrak sebelumnya telah diselesaikan
c. Memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan
d. Rekaman hasil tinjauan persyaratan dipelihara
e. Ada bukti penegasan untuk pelanggan yang tidak memiliki persyaratan tertulis
f. Perubahan persyaratan telah diketahui (ada bukti/saksi).

7.2.3 Komunikasi Pelanggan Organisasi harus menentukan dan
menerapkan komunikasi yang efektif dengan pelanggan menyangkut
:
a. Informasi produk
b. Penanganan terhadap permintaan, kontrak atau order, termasuk perubahan yang terjadi
c. Umpan balik pelanggan, termasuk komplain

-> Perusahaan harus dapat menunjukan bukti/rekaman dengan pelanggan eksternal
-> Bukti komunikasi ini mencakup rekaman sesuai point a s/d c seperti :
-> Rekaman iklan, proposal dan penawaran produk
-> Rekaman hasil negosiasi, komunikasi dan penetapan harga produk
-> Rekaman hasil klaim/komplain, keluhan, teguran dari pelanggan.

-> Jika tidak ada desain, persyaratan ini bisa diabaikan
-> Untuk bukti pengembangan desain dan pengembangan, dipenuhi sesuai point a s/d f

Catatan : secara lengkap klausul 7.3.1 s/d 7.3.7 untuk perusahaan yang menerapkan desain dan pengembangan

7.3 Disain dan Pengembangan
7.3.1 Perencanaan Disain dan Pengembangan Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan
produk, meliputi :

a. Adanya tahapan desain dan pengembangan
b. Adanya pengkajian,verifikasi, pengesahan pada setiap tahapan desain dan pengembangan
c. Adanya penetapan tanggungjawab dan Wewenang
d. Adanya komunikasi efektif antar kelompok pengembangan
e. Adanya pemutakhiran hasil desain
7.4.1 Proses Pembelian
-> Organisasi harus memastikan produk/jasa yang dibeli/diterima sesuai dengan persyaratan pengadaan
-> Pengendalian pemasok dan produk yang dibeli harus mempertimbangkan pengaruhnya terhadap produk berikutnya atau produk akhir
-> Harus menilai dan memilih pemasok sesuai persyaratan organisasi
-> Kriteria pemilihan pemasok, penilaian dan penilaian ulang harus ditetapkan
-> Rekaman hasil penilaian tersedia dan tindakan yang telah dilakukan.

-> Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti kriteria pemilihan pemasok, sanksi, dan pemilihan ulang (retender)
-> Tersedia rekaman daftar pemasok terpilih
-> Bukti rekaman hasil pemilihan pemasok (memenuhi syarat atau yang belum memenuhi syarat)
-> Tersedia informasi mekanisme/metode untuk mengevaluasi pemasok
-> Tersedia rekaman hasil evaluasi pemasok

-> Perusahaan harus dapat menunjukan bukti informasi atau rekaman yang menunjukan rekaman penawaran produk
-> Bukti informasi kriteria peralatan yang digunakan dan atau kualifikasi personal terkait.

-> Organisasi harus dapat menunjukan rekaman dan atau bukti fisik kegiatan inspeksi ke tempat pemasok
-> Tersedia informasi mekanisme / metode audit kepada suplier
-> Bukti rekaman hasil verifikasi produk dibeli harus tersedia, dll

-> Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti informasi sifat produk yang dibuat (seperti kriteria grade/klas produk, kriteria produk selesai, kriteria produk pasar lokal atau eksport, kriteria utama atau sampingan)
-> Tersedia bukti dokumen untuk memproses produk / produksi (seperti prosedur, SOP/WI, Form-form, dll)
-> Tersedia rekaman daftar peralatan atau dapat ditunjukan fisik peralatan yang digunakan dalam produksi
-> Tersedia informasi metode / mekanisme pemantauan dan pengukuran

7.4.2 Informasi pembelian
Menggambarkan produk yang akan dibeli,
termasuk bila sesuai :
-> persyaratan pengesahan produk, prosedur, proses dan peralatan
-> persyaratan kualifikasi personal
-> persyaratan SMM
7.4.3 Verifikasi Produk yang dibeli
-> Harus diatur kegiatan inspeksi untuk memastikan produk yang dibeli memenuhi persyaratan
-> Perusahaan atau pelanggan mendapat akses untuk verifikasi ditempat pemasok
-> Perusahaan harus menyatakan pengaturan verifikasi, metode, pelepasan produk tersedia dalam informasi pembelian
7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa Organisasi harus merencanakan dan melakukan produksi dan pelayanan dalam
kondisi terkendali yaitu:

a. Ketersediaan informasi yang menggambarkan karakteristik produk
b. Ketersediaan instruksi kerja (jika perlu)
c. Penggunaan peralatan yang sesuai
d. Ketersediaan dan penggunaan peralatan pemantauan dan pengukuran
e. Penerapan pemantauan dan pengukuran
f. Penerapan kegiatan penyerahan, pengiriman dan setelah pengiriman
7.5.2 Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa
Organisasi harus mengesahkan proses produksi dan jasa, bila outputnya tidak
bisa diverifikasi dengan pemantauan dan pengukuran
Organisasi mengatur hal tersebut meliputi :
a. Kriteria untuk mengkaji dan pengesahan proses
b. Persetujuan peralatan dan kualifikasi personel
c. Pemakaian metode dan prosedur tertentu
d. Persyaratan rekaman (4.2.4)
e. Proses pengesahan ulang

Perusahaan harus dapat menunjukan
informasi :
-> Kriteria, Metode / mekanisme tahapan pengesahan produk
-> Bukti rekaman kompetensi personel yang dianggap kompeten mengesahkan produk (misal rekaman CV atau sertifikat pengawas produksi, petugas QC, petugas analis, dll)
-> Tersedia dokumen untuk pengesahan produk (misal prosedur, IK, SOP pengendalian mutu produk)

Perusahaan harus dapat menunjukan bukti/
informasi dan atau kondisi fisik:
-> Metode / mekanisme untuk menjamin produk mampu telusur
-> Produk yang ada initial mampun telusur
-> Bukti rekaman saling terkait produk yang dibuat tiap rantai produksi (misal kesesuaian data, kesesuaian fisik, ketersambungan fisik, dll)

7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur
Organisasi harus mengidentifikasi produk pada seluruh rantai proses produksi, status produk dan hasil pemantauan dan
pengukuran Persyaratan mampu telusur yang ditetapkan
harus dikendalikan dan direkam initial identifikasinya.
7.5.4 Kepemilikan Pelanggan
Organisasi harus memperhatikan dan mengendalikan barang (fisik atau software)
milik pelanggan dan mengendalikan penggunaannya.
Barang milik pelanggan harus :
-> Ditandai (diberi initial), terverifikasi
-> Dilindungi atau dijaga dari tercampur dalam produk
-> Jika hilang, rusak, tidak layak pakai harus dilaporkan kepada pemiliknya
-> Rekamannya harus dipelihara

Jika ada perangkat (lunak/keras) milik pelanggan yang dikelola perusahaan, harus ada bukti :
-> Metode untuk mengendalikan terpeliharanya perangkat milik pelanggan
-> Informasi bukti rekaman daftar barang milik pelanggan dan informasi kondisinya (misal: data mutasi barang, rusak/hilang barang)
-> Informasi initial pada fisik perangkat milik Pelanggan

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
informasi :
-> Mekanisme / metode perusahaan mengindentifikasi dan mengkalibrasi peralatan ukur yang digunakan
-> Bukti rekaman peralatan yang dikalibrasi (misal daftar alat ukur, daftar status kalibrasi alat, daftar sertifikat kalibrasi)
-> Bukti fisik alat yang telah dikalibrasi, dengan initial pada alat
-> Bukti fisik alat dapat ditunjukan saat pengukuran kondisi valid.

7.6 Pengendalian Peralatan Monitoring dan Pengukuran
Organisasi harus :

-> Menetapkan pemantauan & pengukuran yang menggunakan peralatan pengukur, u/ memenuhi persyaratan yg ditetapkan 7.2.1
-> Harus menetapkan proses untuk memastikan pantau dan ukur sesuai persyaratan
-> Untuk memastikan keabsahan hasil, harus
a. Peralatan pengukuran harus dikalibrasi dan diverifikasi yang tertelusur ke standard internasional, dan buktinya harus direkam
b. Peralatan dapat distel ulang, terjaga
c. Diidentifikasi status kalibrasi alat ukur
d. Terlindung dari kerusakan, mutu turun
8.0 Pengukuran, Analisis dan Perbaikan

 
8.1 Umum
Organisasi harus :
-> Merencanakan dan menerapkan proses pemantauan, pengukuran, analisa dan peningkatan yang dibutuhkan
-> Menetapkan metode yang aplikatif, termasuk teknik statistik, dan jangkauan penggunaannya.
Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
informasi :
Penggunaan metode pemantauan dan
pengukuran yang sesuai data yang akan
diambil, termasuk metode statistik untuk
analisa datanya.
8.2 Monitoring dan Pengukuran Pengukuran dan Pemantauan guna :
a. Mendemonstrasikan kesesuaian produk
b. Menjamin kesesuaian SMM
c. Meningkatkan efektifitas SMM secara terus-menerus

Secara lengkap pada penerapan klausul
8.2.3 dan 8.2.4

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
informasi :
-> Metode / kriteria mengukur kepuasan pelanggan
-> Bukti rekaman pengukuran persepsi pelanggan, termasuk hasil evaluasinya.

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
prosedur, minimal berisi:
-> Mekanisme dan metode audit
-> Periode waktu audit yang teratur / berkala
-> Bukti rekaman program audit (tata waktu dan protokol audit)
-> Informasi personal tim audit, dan rekaman
-> kompetensinya (CV, sertifikat, bukti pelatihan, dll)
-> Bukti rekaman cheklist audit, presensi audit
-> Bukti rekaman temuan audit, dan permintaan tindakan koreksi.

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
informasi :
-> Penggunaan metode pemantauan dan pengukuran proses, termasuk metode analisis data.
-> Bukti rekaman hasil pemantauan proses (misal: data QC, data peralatan ukur, dll)

8.2.1 Kepuasan Pelanggan
-> Pengukuran kepuasan pelanggan, bagian dari pengukuran kinerja sistem manajemen mutu
-> Organisasi harus memantau informasi mengenai persepsi pelanggan
-> Menetapkan metode untuk memperoleh dan menggunakan informasi.
8.2.2 Internal Audit
-> Organisasi harus melaksanakan audit internal pada interval waktu yang direncanakan
-> Merencanakan program audit sesuai status dan pentingnya proses, area, dan atau hasil audit sebelumnya
-> Menetapkan kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan metode audit.
-> Memilih auditor yg. obyektif, netral dan independen
-> Menetapkan prosedur tertulis untuk perencanaan dan pelaksanaan audit, pelaporan dan pemeliharaan rekaman
-> Manajemen area memastikan tidak ada penundaan terhadap tindakan koreksi.
8.2.3

Monitoring dan Pengukuran Proses
-> Organisasi harus menerapkan metode pemantauan dan pengukuran proses dalam sistem manajemen mutu
-> Mendemonstrasikan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan

-> Melakukan tindakan koreksi untuk menjamin kesesuaian produk

8.2.4 Monitoring dan Pengukuran Produk
-> Organisasi memantau dan mengukur karakteristik produk yang dilakukan pada tahapan proses realisasi produk
-> Memastikan persyaratan produk dapat dipenuhi

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/informasi :
-> Penggunaan metode pemantauan dan pengukuran produk, termasuk metode analisis data
-> Bukti rekaman hasil pemantauan produk (misal: data QC, data analisis lab, dll.

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
prosedur, minimal berisi:
-> Mekanisme / metode dan kriteria penetapan produk tidak sesuai
-> Mekanisme / metode penetapan tindakan lanjutan terhadap produk tidak sesuai (misal repair, reuse, rejeck atau recycle)
-> Bukti rekaman produk tidak sesuai
-> Bukti fisik initial pada produk tidak sesuai.

Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/ informasi :
-> Penggunaan metode analisis data, termasuk metode statistik untuk analisis datanya
-> Bukti rekaman yang dianalisa mencakup point a s/d d
-> Bukti informasi tindakan perbaikan atau rekomendasi perbaikan berkelanjutan

8.3 Pengendalian Produk Tidak Sesuai
-> Menjamin bahwa produk tidak sesuai diidentifikasi dan dikendalikan
-> Menetapkan dalam prosedur tertulis : pengendalian serta tanggungjawab dan wewenang yang berkenaan dengan produk tidak sesuai
8.4 Analisis Data
-> Organisasi harus menetapkan, mengumpulkan, dan menganalisa data yang sesuai, termasuk data yang dari pemantauan dan pengukuran serta sumber lain yang relevan
-> Mendemonstrasikan kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen mutu
-> Mengevaluasi peluang perbaikan dan peningkatan terus-menerus
-> Analisa data harus menyediakan informasi mengenai:
a. Kepuasan Pelanggan
b. Kesesuaian Persyaratan Produk
c. Karakteristik dan kecenderungan proses dan produk termasuk peluang tindakan pencegahan
d. Kesesuaian Pemasok
8.5 Peningkatan

 
8.5.1 Peningkatan Berkelanjutan
Organisasi harus meningkatkan efektifitas
sistem manajemen mutu secara terus
menerus melalui :
a. Kebijakan Mutu
b. Tujuan/Sasaran Mutu (quality objectives)
c. Hasil Audit
d. Analisa Data
e. Tindakan Koreksi dan Pencegahan
f. Tinjauan Manajemen
Perusahaan harus dapat menujukkan bukti /
informasi :
-> Rekomendasi tindakan perbaikan terhadap kondisi yang terkait point a s/d f
-> Bukti rekaman hasil analisa yang direkomendasi tindakan peningkatan berkelanjutan.
8.5.2 Tindakan Koreksi
-> Organisasi harus melakukan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian, mencegah pengulangan sesuai dengan efek masalah
-> Menetapkan prosedur tertulis untuk menjelaskan persyaratan mengenai :
• Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk komplain pelanggan)
• Penentuan penyebab ketidaksesuaian
• Evaluasi kebutuhan tindakan yang diperlukan untuk menjamin ketidaksesuaian tidak terjadi lagi
• Penentuan dan penerapan tindakan yang dibutuhkan
• Rekaman hasil tindakan koreksi
• Peninjauan terhadap tindakan koreksi yang dilakukan
Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
prosedur, minimal berisi:
• Mekanisme/metode untuk mengindetifikasi ketidaksesuaian, analisis penyebab ketidaksesuaian, dan tindakan perbaikannya.
• Bukti rekaman tindakan perbaikan, dan verifikasi hasil tindakan perbaikan.
8.5.3 Tindakan Pencegahan
-> Menetapkan tindakan yang dibutuhkan untuk menghilangkan penyebab potensial dari ketidaksesuaian (mencegah terjadinya masalah) sesuai dengan efek masalah potensialnya
-> Menetapkan prosedur tertulis untuk menjelaskan persyaratan mengenai :
Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
prosedur, minimal berisi:
• Mekanisme/metode u/ mengindetifikasi potensi ketidaksesuaian, analisis penyebab potensi ketidaksesuaian, dan tindakan pencegahan
• Bukti rekaman tindakan pencegahan, dan verifikasi hasil tindakan pencegahan
• Penetapan ketidaksesuaian yang potensia serta penyebabnya
• Evaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian penetapan dan penerapan tindakan yang dibutuhkan
• Rekaman hasil tindakan yg dilakukan
• Peninjauan terhadap tindakan pencegahan yang dilakukan.
     
     

ISO 9001: 2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang di-kontrak itu bertanggung Jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.


ISO 9001: 2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang hams dipenuhi oleh produk (barang dan atau jasa). Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam ISO 9001: 2000, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001: 2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Dengan demikian apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena seyogianya mana¬jemen perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen kualitasnya yang telah memenuhi standar inter¬nasional, bukan produk berstandar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO 9001: 2000.


Bagaimanapun diharapkan, biasanya tidak selalu bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik (standar).
Persyaratan-persyaratan dan rekomendasi dalam ISO 9001:2000 diterapkan pada manajemen organisasi yang memasok pro¬duk, sehingga akan mempengaruhi bagaimana produk itu didesain, diproduksi, dirakit, ditawarkan, dan lain-lain.
The International Organization for Standardization (ISO) Techni¬cal Committee (TC) 176 bertanggung jawab untuk standar-standar sistem manajemen kualitas ISO 9000 (lihat www.iso.ch). Sejak penama kali dikeluarkan srandar-standar ISO 9000 pada tahun 1987, ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000. Dengan demikian standar ISO 9000 yang terbaru (edisi terakhir) ketika buku ini ditulis adalah ISO 9000 versi tahun 2000.

ISO 9000 Versi Tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:


1. ISO 9000: 2000  QMS - Fundamentals and vocabulary replacing ISO 8402 and ISO 9000-1
2. ISO 9001: 2000  QMS - Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003
3. ISO 9004: 2000  QMS - Guidance for performance improvement replacing ISO 9004 with most parts
4. ISO 19011  Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011
Perubahan yang signifikan dalam ISO 9001 versi tahun 2000 (ISO 9001: 2000) dibandingkan dengan ISO 9001 versi tahun 1994 (ISO 9001: 1994) adalah penggantian 20 elemen standar menjadi suatu model proses.


Model proses dari ISO 9001: 2000 terdiri dari lima bagian utama yang menjabarkan sistem manajemen organisasi, sebagai berikut:

1. Sistem manajemen kualitas (Bagian 4 dari ISO 9001: 2000)
2. Tanggung jawab manajemen (Bagian 5 dari ISO 9001:2000)
3. Manajemen sumber daya (Bagian 6 dari ISO 9001: 2000)
4. Realisasi produk (Bagian 7 dari ISO 9001: 2000)
5. Analisis, pengukuran dan peningkatan (Bagian 8 dari ISO 9001: 2000)

Langkah-langkah Membangun dan Mengembangkan Sistem Manajemen Kualitas
Definisi dari Standar ISO 9000 untuk sistem manajemen kualitas (Quality Management System, QMS) adalah: “struktur organisasi, tanggungjawab, prosedur-prosedur, proses-proses, dan sumber daya - summer daya untuk penerapan manajemen kualitas”. Suatu sistem manajemen kua¬litas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyararan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.


Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana orga¬nisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakterisrik umum dari sistem manajemen kualitas:
Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kua¬litas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama:
(1) transcendent quality, yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan,
(2) product-based quality-, yaitu suatu atribut produk yang memenuhi kualitas,
(3) user-based quality, yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk (ba¬rang dan/atau jasa),
(4) manufacturing-based quality, yaitu ke¬sesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar, dan
(5) value-based quality, yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.
Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja. Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif.


Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen kualitas tidak akan efektif 100% pada pencegahan semata, sehingga sistem manajemen kua-litas juga harus berlandaskan pada tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem manajernen kualitas merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi, umpan balik, dan koreksi. Bagaimanapun proporsi terbesar (lebih dari 85%) harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.


Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customers), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (sup¬pliers), dan pengukuran untuk umpan-balik dan umpan-maju (measurements for feedback and feedforward). Dalam akronim bahasa Inggris dapat disingkat menjadi: SIPO-COM Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customers, Objectives, and Measurements.


Setiap lingkungan, pelaksanaan proses yang konsisten merupakan kunci untuk peningkatan terus-menerus yang efektif agar selalu memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar global. Terdapat beberapa langkah untuk menerapkan suatu sistem manajemen kualitas (QMS). Urut-urutan yang diberikan di sini hanya merupakan suatu petunjuk, yang dapat saja dilakukan bersamaan atau dalam susunan yang tidak harus berurutan, tergantung pada kultur dan kematangan organisasi, tetapi semua langkah ini harus diperhatikan secara serius dan konsisten.

DAFTAR PUSTAKA


EFANSYAH, NOOR. 2006. MODUL PELATIHAN ISO 9001:2000. FOCUS, JAKARTA
ISO 9001:2000 AND CONTINUAL QUALITY IMPROVEMENT

Input Data Tanpa Refresh Dengan Database MYSQL

Perhatikan setiap warna yang diberikan, karena kata-kata itu akan saling berhubungan atau dikenal dengan INTEGRASI jika sudah jadi maka menjadi INTEGRITED, Para penggunanya menjadi INTEGRITER (Integrity), Kata setiap warna yang diberikan selalu berhubungan dengan skrip selanjutnya

Input Data Tanpa Refresh

Input Data Tanpa Refresh Dengan Radio button

Kita Melanjutkan dari Input data tanpa refresh dengan database MySQL I yang sudah kita bahas sebelumnya, maka kita melanjutkan pembahasan ini walaupun tidak jauh berbeda hanya perbedaan pada pilihan kelamin, yang sebelumnya menggunakan type input, sekarang menggunakan type Radio button atau Checkbox kita pilih salah satunya saja,

Input Data dengan Radio button

Input Data Tanpa Refresh Dengan Checkbox

Ini hanya penambahan saja dari Input data tanpa refresh dengan database MySQL dan Input data tanpa refresh dengan database MySQL II yang sudah kita bahas sebelumnya, yakni sebelumnya menggunakan type input, dan type Radio button maka sekarang menggunakan Checkbox. Seperti biasa membuat database, atau bisa juga menggunakan database yang sudah ada

Input Data dengan Checkbox

Cookie Xflash

This website uses cookies. We use cookies to ensure that we give you the best experience on our website to personalise content, adverts and to analyse our traffic using Google Analytics. Read Xflash Privacy Policy and Cookie Policy and Terms & Conditions.

Situs web ini menggunakan cookie. Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik di situs kami untuk Anda dan untuk mempersonalisasi konten, iklan dan menganalisis lalu lintas menggunakan Google Analytics. Bacalah tentang : Kebijakan Privacy dan Kebijakan Cookie serta Syarat & Ketentuan Xflash.

Silahkan Anda dapat mengubah pengaturan cookie kapan saja, menghapus atau disable pada browser.

X-flash Increms 1.1

X

X-Bootcamp

Skill Pemrograman

"Belajar Pemrograman dan membuat Projek yang siap guna serta dikembangkan"

Dari Dasar sampai Mahir

Dengan atau melanjutkan menggunakan website ini, Anda menyetujui kebijakan cookies kami.

🍪 Read Our Cookie Policy & Disclaimer, We use cookies to help us give you the best experience on our website.If you continue without changing your settings, we will assume that you are happy to receive all cookies on our website. However, if you would like to, you can change your cookie settings at any time.